Beranda | Artikel
Posisi Maqam Ibrahim yang Sebenarnya
Jumat, 26 Juli 2019

Posisi Maqam Ibrahim yang Sebenarnya

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Mengenai maqam Ibrahim yang ada di masjidil haram, disebutkan oleh Allah dalam al-Quran di dua ayat,

[1] Firman Allah yang memerintahkan untuk menjadikan maqam Ibrahim sebagai tempat shalat setelah thawaf.

Allah berfirman,

وَاتَّخِذُوا مِنْ مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى

“Jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat shalat…” (QS. al-Baqarah: 125)

[2] Firman Allah yang menjelaskan bukti bahwa ka’bah ada di kota Mekah, yaitu keberadaan maqam Ibrahim.

Allah berfirman,

فِيهِ آَيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ

“Di sana ada bukti yang sangat jelas, yaitu maqam Ibrahim…” (QS. Ali Imran: 97)

Apa fungsi maqam Ibrahim?

Maqam Ibrahim adalah batu yang dulunya dijadikan Ibrahim sebagai pijakan, ketika beliau membangun ka’bah. Karena bangunan ini perlu ditinggikan, maka beliau menggunakan pijakan batu, hingga membekas kaki beliau.

Ibnu Katsir menjelaskan,

قال تعالى: { مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ } يعني: الذي لَمَّا ارتفع البناء استعان به على رفع القواعد منه والجدران، حيث كان يقف عليه ويناوله ولده إسماعيل

Allah menyebutkan, “Maqam Ibrahim” maksudnya ketika Ibrahim membangun ka’bah, beliau menggunakan batu ini sebagai pijakan untuk meninggikan pondasi dan dindingnya. Beliau berdiri di atas batu itu, sementara anaknya Ismail, mengambilkan bahan untuk beliau.

Karena fungsinya sebagai alat bantu untuk meninggikan bangunan, dulunya maqam Ibrahim nempel dengan dinding ka’bah. Kemudian di zaman Khalifah Umar radhiyallahu ‘anhu, batu itu digeser ke belakang.

Ibnu Katsir melanjutkan keterangannya,

وقد كان ملتصقا بجدار البيت، حتى أخّره عُمَر بن الخطاب، رضي الله عنه، في إمارته إلى ناحية الشرق (2) بحيث يتمكن الطُّوَّاف، ولا يُشَوِّشون على المصلين عنده بعد الطواف؛ لأن الله تعالى قد أمرنا بالصلاة عنده حيث قال: {وَاتَّخِذُوا مِنْ مَّقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى}

Dan dulu maqam Ibrahim menempel di dinding ka’bah. Hingga akhirnya di masa kekhalifahan Umar bin Khatab radhiyallahu ‘anhu, batu itu digeser ke belakang, ke arah timur, sehingga ada jarak antara batu maqam Ibrahim dengan ka’bah yang memungkinkan bagi jamaah untuk melakukan thawaf, dan tidak mengganggu orang yang shalat di dekat maqam setelah thawaf. Karena Allah memerintahkan untuk shalat di dekat maqam Ibrahim, dalam firman-Nya, (yang artinya): “Jadikanlah maqam Ibrahim sebagai tempat shalat…”

Mengenai seperti apa bentuk maqam Ibrahim, bisa anda pelajari di artikel: Hakekat Maqam Ibrahim

Demikian, Allahu a’lam.

Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)


Artikel asli: https://konsultasisyariah.com/35291-posisi-maqam-ibrahim-yang-sebenarnya.html